Aku seorang penulis,
namun terkadang saat membaca buku hasil karya tulisku yang menceritakan tentang
cinta, aku bisa saja meneteskan air mataku. Mungkin, karena aku takut
kehilangan seorang lelaki yang sangat aku cintai.
Walaupun kita berbeda
profesi, aku seorang penulis sedangkan dia seorang musisi. Tapi kami berdua
sering kali satu dengan yang lain bisa saling memberi sebuah ide dan inspirasi
baru untuk kami berikan kepada orang lain dengan hal – hal yang positif.
Saat itu, di
apartemenku. Aku sedang membaca sebuah buku hasil karyaku. Sedangkan dia,
sedang serius menonton tv. Dan lagi – lagi, aku menangis saat membacanya. Dia
pun langsung bertanya padaku.
“Kau menangis, lagi?”
tanyanya.
“Menurutmu?” tanyaku
balik.
“Kenapa kau selalu
menangis, pada saat kau membaca hasil karyamu sendiri??” tanyanya lagi.
“Aku takut. Kalo cerita
ini nantinya akan terjadi pada diriku sendiri.” Jawabku.
Dia duduk tidak menjawab apapun, malah tetap duduk tenang
menonton tv. Aku pun bangkit, dan duduk disebelahnya. Sesekali aku melirik ke
arah arahnya, dan dia mengetahui hal itu. Saat malah dia yang melirikku balik
dengan matanya. Yang selalu dapat membuat hatiku berdebar – debar.
“Apa yang harus kau
takuti?” tanyanya.
“Aku takut, kau juga
akan meninggalkanku demi cewek lain.” Jawabku jujur.
Dia malah tertawa. Lalu merangkulku, menyenderkan
kepalaku ke pundaknya. Aku selalu berada nyaman, bila berada didalam
dekapannya.
“Aku janji tidak akan
meninggalkanmu demi apapun.” Ucapnya.
“Janji??” tanyaku.
“Iya. Tapi, kau berjanji
satu hal denganku.” Ucapnya.
“Apa?” tanyaku lagi.
“Jangan lagi, kau
bersifat seperti anak kecil. Gimana?” ucapnya.
“Hmm.. baiklah.”
Jawabku.
Lalu dia langsung memelukku lebih erat lagi, aku pun
membalas pelukannya. Dia mencium keningku dan membisikkan sesuatu di telingaku.
“I Love You always..”
bisiknya.
“Me, too” jawabku.
Setelah berpelukan, dia mengambil gitarnya dan
menyanyikan sebuah lagu romantis untukku. Dan aku merasakan getaran cinta dan
ketulusan hatinya untuk mencintaiku.
“Aku bukan anak kecil!
Hanya saja, aku tak ingin kehilangan dirimu dan juga ketulusan cintamu untuk
selama – lamanya..” ucapku dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar