Senin, 29 April 2013

Aku Bukan Anak Kecil



Aku seorang penulis, namun terkadang saat membaca buku hasil karya tulisku yang menceritakan tentang cinta, aku bisa saja meneteskan air mataku. Mungkin, karena aku takut kehilangan seorang lelaki yang sangat aku cintai.

Walaupun kita berbeda profesi, aku seorang penulis sedangkan dia seorang musisi. Tapi kami berdua sering kali satu dengan yang lain bisa saling memberi sebuah ide dan inspirasi baru untuk kami berikan kepada orang lain dengan hal – hal yang positif.

Saat itu, di apartemenku. Aku sedang membaca sebuah buku hasil karyaku. Sedangkan dia, sedang serius menonton tv. Dan lagi – lagi, aku menangis saat membacanya. Dia pun langsung bertanya padaku.

“Kau menangis, lagi?” tanyanya.
“Menurutmu?” tanyaku balik.
“Kenapa kau selalu menangis, pada saat kau membaca hasil karyamu sendiri??” tanyanya lagi.
“Aku takut. Kalo cerita ini nantinya akan terjadi pada diriku sendiri.” Jawabku.

            Dia duduk tidak menjawab apapun, malah tetap duduk tenang menonton tv. Aku pun bangkit, dan duduk disebelahnya. Sesekali aku melirik ke arah arahnya, dan dia mengetahui hal itu. Saat malah dia yang melirikku balik dengan matanya. Yang selalu dapat membuat hatiku berdebar – debar.

“Apa yang harus kau takuti?” tanyanya.
“Aku takut, kau juga akan meninggalkanku demi cewek lain.” Jawabku jujur.

            Dia malah tertawa. Lalu merangkulku, menyenderkan kepalaku ke pundaknya. Aku selalu berada nyaman, bila berada didalam dekapannya.

“Aku janji tidak akan meninggalkanmu demi apapun.” Ucapnya.
“Janji??” tanyaku.
“Iya. Tapi, kau berjanji satu hal denganku.” Ucapnya.
“Apa?” tanyaku lagi.
“Jangan lagi, kau bersifat seperti anak kecil. Gimana?” ucapnya.
“Hmm.. baiklah.” Jawabku.

            Lalu dia langsung memelukku lebih erat lagi, aku pun membalas pelukannya. Dia mencium keningku dan membisikkan sesuatu di telingaku.

“I Love You always..” bisiknya.
“Me, too” jawabku.

            Setelah berpelukan, dia mengambil gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu romantis untukku. Dan aku merasakan getaran cinta dan ketulusan hatinya untuk mencintaiku.

“Aku bukan anak kecil! Hanya saja, aku tak ingin kehilangan dirimu dan juga ketulusan cintamu untuk selama – lamanya..” ucapku dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar