Kamis, 21 Februari 2013

Cewek Tomboy



“Maksud lo apa, ngomong kayak gitu ke gw? Ngajak rebut lo?!” ucap Stephanie. Dia seorang cewek kuliahan semester 5, yang kuliah di kampus UNIKOM, Bandung. Dan dia ngambil jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual). Dia termasuk golongan anak yang pandai, tapi aneh. Dia selalu bersikap seperti anak-anak cowok pada umumnya. Dia juga sangat benci dengan hal – hal yang berbau perempuan. Seperti boneka, gaun, rok, sepatu hak serta benda-benda berbau warna pink.

      Bila dia pergi ke kampus, dia selalu seperti teman-teman cowok di kampusnya. Celana jeans panjang robek-robek, yang hampir 1bulan tidak pernah dicuci. T-shirtnya, bagian lengan sering dilipat-lipat seperti orang yang mau ngajak berantem. Dan satu hal lagi, selalu memakai sepatu kets nike kesukaannya.

      Stephanie selalu menghiraukan segala macam hal yang menurut orang lain penting, tapi bagi dia itu adalah hal yang membuat buang-buang waktu saja. Dan sebaliknya, dia akan melakukan hal yang menurut dia itu menarik dan unik. Secara keseluruhan, Stephanie adalh cewek yang super duper aneh. Stephanie juga punya sensitive terhadap ornag-orang yang ada di sekelilingnya yang menganggap dia aneh! Sangat-sangat dipastikan orang itu bakalan diajak rebut sama Stepahanie, karna itulah makanan dia sehari-harinya di kampus.

      Suatu saat di kampus, Stephanie ditantang oleh Randy. Randy adalah seorang cowok yang sangat popular di kampusnya, dan selalu dikejar-kejar oleh cewek. Dia jago dalam hal breakdance dan main basket. Tapi, karna kelebihannya itu dia selalu merendahkan teman-teman yang lain. Stephanie ditantang Randy untuk battle basket nanti saat jam kampus berakhir. Dengan simplenya, Stephanie menerima tantangan tersebut.

      Pelajaran kampus pun telah berakhir, Stephanie telah lama menunggu Randy di lapangan basket. Pada akhirnya, Randy telah datang. Tapi dia datang bersama dengan teman – teman satu genknya, yang bernama GENK SEMINYAK. Tak disangka – sangka, ternyata Stephanie telah ditipu sama Randy. Dan Stephanie pun mulai memanas..

“Maksud lo apa?”Tanya Stephanie.
“Gw ga bermaksud apa – apa! Gw kesini cuman ingin adu basket sama lo, doank!” jawab Randy.
“Tadi pagi, bukannya lo bilang mau adu basket one by one,ya!?” ucap Stephanie.
“Gw ga pernah bilang, one by one lho!” jawab Randy.
“Jadi lo ngajak brantem, gitu?” kata Stephanie yang udah mulai memanas.
“Bilang aja, kalo emang ga punya temen di kampus ini yang mau bergaul sama lo. Karna lo itu cewe aneh! Ya,kan??” kata Randy.
“Bruukkk….”Stephanie langsung menonjok pipi kiri Randy, hingga Randy terjatuh.
“Oh.. jadi lo ngajak barentam gitu! Ok, gw takut.” Kata Randy.
“Kalo iya, kenapa?” ucap Stephanie.

      Akhirnya Stephanie dan Randy pun berkelahi. Dan tidak ada satu pun orang yang mau untuk memisahkan mereka berdua. Teman – teman yang lainnya mau pun temen genknya hanya menyoraki Randy dan menonton perkelahian sengit antara Stephanie vs Randy. Perkelahian mereka pun berakhir, saat salah satu dosen kampus datang dan memisahkan mereka berdua. Sedangkan teman – teman yang lainnya pada kabur semua entah kemana, karna takut dapat hukuman juga. Sedangkan Stepahanie dan Randy dibawa Pak Ibnu, dosen kampus jurusan ekonomi ke kantor untuk diberi hukuman.

Di kantor..

“Ayo, kalian berdua saling minta maaf. Kalo tidak mau, saya beri kalian hukuman 3x lipat!” kata Pak Ibnu.
“Minta maaf,pak?! Sorry, ga level gw minta maaf sama cewek aneh kayak dia.” Kata Randy.
“Memangnya ada yang salah? Kalo misalkan saya minta, kalian berdua untuk saling minta maaf?” Tanya Pak Ibnu.
“Dia itu cewek aneh,pak!” jawab Randy.
“Maksud lo apa?!” ucap Stephanie.
“Udah, kalian berdua ga usah banyak ngomong. Sekarang kalian berdua mau saling minta maaf ga?” Tanya Pak Ibnu lagi.
“Ga!!” jawab mereka berdua berbarengan.

“Baiklah kalo begitu, bapak akan memberikan kalian berdua hukuman. Yaitu dengan skors selama 1minggu, dan selesaikan sikripsi kalian semester ini dalam waktu 2minggu. Bila pada saat waktu pengumpulan sikripsi ada yang tidak mengumpulkan. Bapak tidak akan segan – segan untuk megeluarkan salah satu dari kalian berdua dari kampus ini. Kalian mengerti?” kata Pak Ibnu panjang lebar.

“Baik,pak.” Jawab Stepahanie simple.
“Apa?!!” ucap Randy.
“Ada apa?” Tanya Pak Ibnu.
“Hanya dalam waktu 2minggu,pak?” ucap Randy.
“Iya! Memangnya ada masalah apa?” Tanya Pak Ibnu lagi.
“Tambahin dong pak waktunya. Soalnya kan, saya ngambil jurusan ekonomi,pak!” jawab Randy.
“So?” kata Pak Ibnu sok gaul.
“Jadi pasti susah,pak!” jawab Randy.
“Stephanie, kamu ada yang mau ditanyakan / komentar lagi?” Tanya Pak Ibnu.
“Ga,pak! Saya sudah cukup mengerti, kalo begitu saya permisi dulu ya,pak!” jawab Stephanie.
“Silahkan!” kata Pak Ibnu.

      Stephanie pun langsung keluar dari ruang kantor dosen, dan pulang ke rumahnya. Untuk mengerjakan sikripsi kuliahnya, supaya dia tidak dikeluarkan dari kampus sama Pak Ibnu. Karna Stephanie ngambil jurusan DKV jadinya dia agak sedikit lebih ringan tugasnya daripada Randy. Tapi masih agak ribet untuk sikripsinya agar hasilnya maksimal.

      Setiap harinya, Stephanie mengerjakan sikripsinya di rumah sambil mendengarkan lagu lewat I-Podnya. Sedangkan Randy, selama di skors 1minggu. Dia malah enak-enakan jalan-jalan ke mall sambil shopping-shopping. Suatu hari, Stephanie ga sengaja melihat Randy di mall. Rencananya, Stephanie pergi ke mall karena ingin membeli buku DKV dan beli tinta print. Tapi Stephanie, malah datang menghampiri Randy yang sedang membeli miniman.
Di Mall.

“Eh… itu bukannya Randy,ya?” Tanya Stephanie dalam hati.
“Mau ngapain dia disini? Katanya sikripsinya lebih berat dan lebih susah daripada gw, karna dia ngambil jurusan ekonomi. Tapi kok, dia malah seneng-seneng di mall?!” ucap Stephanie.

      Akhirnya, karna penasaran. Stephanie pun langsung menemui Randy yang sedang membeli minuman. Dan Randy pun terkejut atas kedatangan Stephanie dihadapannya.

“Randy! Ngapain lo disini?” Tanya Stephanie.
“Step…Stephanie!” jawab Randy.
“Katanya tugas sikripsi lo lebih susah karna lo ngambil jurusan ekonomi. Tapi kok, lo malah enak-enakan sih disini!” kata Stephanie.
“Lo sendiri, ngapain kesini?” Tanya Randy.
“Gw? Gw disini, karna cuman mau beli buku di gramedia. Sekalian beli tinta print!” jawab Stephanie.
“Sikripsi lo udah selesai?” Tanya Randy.
“Hampir selesai. Lo sendiri?” ucap Stephanie.
Belom sama sekali.. Hehheeehhheee …!” jawab Randy tanpa ada rasa bersalah.
“WHAT!! Gila Lo!!” kata Stephanie kaget.

** Tiba-tiba hening dalam waktu beberapa detik **

“Stephanie!” ucap Randy.
“Apa?” Tanya Stephanie.
“Bantuin gw ya, ngerjain tugas sikripsi punya gw! Pliiissss” jawab Randy.
“Sorry, gw ga bisa!” ucap Stephanie.
“Kenapa?” Tanya Randy.
“Masih bisa nanya, kenapa lagi! Masalhnya, kita berdua itu beda jurusan. Lo jurusan ekonomi, sedangkan gw jurusan DKV.. dan ga ada sama sekali kesamaannya!!” jawab Stephanie.
“Tapi kan lo termasuk mahasiswi pintar di kampus!” kata Randy.
“So?!” ucap Stephanie.
“Jadi pasti banget, kalo lo juga bisa ngerjain tugas sikripsi jurusan ekonomi!” jawab Randy enteng.
“OGAH!!

      Setelah perkataan itu, Stephanie pun langsung meniggalkan Randy dan pergi ke gramedia tuk membeli buku dan tinta print. Setelah selesai membeli, Stephanie pun langsung balik ke rumahnya untuk melanjutkan tugasnya. Karna dia tidak suka sekali dalam membuang waktu yang sia-sia, untuk melakukan kegiatan yang tidak ada keuntungan buat dia.

      Seminggu kemudian, setelah Stephanie dan Randy di skors. Mereka berdua pun kembali masuk ke kampus. Sebenarnya tugas sikripsi milik Stephanie udah selesai. Sedangkan Randy, ehm..boro-boro dikerjain. Sedikit pun dia belum kerjain tugas sikripsinya itu. Seperti biasa, Stephanie di kalanganm anak kampus UNIKOM Bandung. Dia adalah cewek yang aneh dan sama sekali tidak punya teman. Karna banyak anak kampus yang ngejahuin dia. Tetapi di kalangan para dosen kampus, dia salah seorang mahasiswi yang sangat baik dan cukup pinter.
Di kampus..

“Eh… Randy! Kemana aja lo?” Tanya Reza.

Reza adalah sahabat baik Randy, sekaligus teman satu genknya. Sebenarnya dia ingin sekali berteman dengan Stephanie. Tapi karna takut gengsi dan diejek oleh Randy dan temen-temen kampus lainnya. Maka Reza pun tidak berani mendekati Stepahanie dan hanya menyimpan perasaannya di dalam hatinya yang paling dalam itu.

“Oh, lo… Reza! Biasa kemaren, gara-gara gw berantem sama cewek aneh itu.. Jadi kena skors deh, sama Pak Ibnu!” ucap Randy.
“Maksud lo, Stephanie?” Tanya Reza.
“Ya iyalah.. Lo kira sapa lagi kalo bukan dia!’ jawab Randy.
“Ran, tugas sikripsi lo udah selesai, belom?” Tanya Rangga yang tiba-tiba datang dan langsung menghampiri Randy dan Reza.
“Belom!” jawab Randy simple.
“Gila loe! Lo ga takut apa sama Pak Ibnu, dosen jurusan ekonomi yang super bawel dan terkenal kiler itu?” kata Rangga.
“Ngapain mesti takut, santai aja kali!” ucap Randy.

Rangga adalah mahasiswa terkaya di kampus itu, karna orang tua Rangga adalah pemilik kampus tersebut. Rangga juga sangat suka sekali terhadap berbagai jenis kucing. Nama salah satu kucing peliharaanya adalah Bento dan Tinkerbell. Dia, orangnya tidak peduli terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi orang-orang yang ada disekelilingnya itu. Dia hanya memikirkan kerapian poninya itu. Rangga juga adalah ketua genk dari GENK SEMINYAK. Yang dianggotakan oleh Reza (ganteng), Rangga (gaya), dan Randy (gaul).

      Seminggu kemudian, Pak Ibnu memanggil Stephanie dan Randy ke ruangannya untuk mengumpulkan tugas sikripsinya. Stephanie dengan santainya membawa tugas sikripsinya dan langsung memberikannya ke Pak Ibnu. Sedangkan Randy, dia sama sekali belom mengerjakan sikripsinya. Tapi di depan Pak Ibnu, ia berkata bahwa tugasnya belom selesai. Kebohongan Randy tidak dapat dipertahankan, karena Stephanie membongkar kebohongan Randy. Dengan memberitahu kepada Pak Ibnu, apa aja yang dilakukan Randy selama di skors 1minggu.

Di ruangan kerja Pak Ibnu

“Stephanie, Randy. Kumpulkan tugas sikripsi kalian masing-masing!” kata Pak Ibnu.
“Nih,pak!” kata Stephanie sambil memberikan tugas sikripsinya ke Pak Ibnu.
“Bagus!”
“Punya kamu, mana Randy?” Tanya Pak Ibnu.
“Belom selesai,pak!” jawab Randy boong.
“Dia boong, pak!” kata Stephanie.
“Sok tau lo, Step!” ucap Randy.
“Gw tau kok, selama dihukum lo itu ngapain aja. Dan ga ngerjain tugas, ya kan? Jawab jujur aja, susah banget sih lo!” kata Stephanie.
“Randy, apa bener yang dikatakan Stephanie barusan?” Tanya Pak Ibnu.
“Ehm… Dia boong, pak!” jawab Randy yang masih aja mengelak.
“Jawab jujur aja, susah banget sih lo!” ucap Stephanie.
“Stephanie, katakan apa aja yang dilakukan oleh Randy selama kalian berdua di skors?” Tanya Pak Ibnu.
“Waktu kemaren hari sabtu, saya pergi ke mall buat beli buku di gramedia sekalian beli tinta print. Di mall itu, saya ketemu Randy!” jawab Stephanie.
“Kamu nanya, apa aja?” Tanya Pak Ibnu lagi.
“Pertama, Randy yang nanya duluan. ‘Udah selesai belom, tugas lo?’ saya jawab aja, hampir selesai! Kalo lo? Dia jawab belom sama sekali, hehheeheee.. sambil cengengesan aja!” jawab Stephanie.
“Bagus ya, Randy!”
“OK! Kalo begitu, Stephanie kamu udah boleh keluar dari ruangan saya. Dan kamu, Randy. Kamu masih harus berurusan dengan saya!” ucap Pak Ibnu.
“Makasih, pak!” kata Stephanie.
“Iya, silahkan..”

      Di luar ruangan kerja Pak Ibnu, ternyata Rangga dan Reza. Nungguin Randy di depan pintu sambil nguping pembicaraan yang ada di dalam ruangan. Reza pun bertanya-tanya kepada Stephanie yang baru saja keluar dari ruangan Pak Ibnu.

“Stephanie, Randy mana?” Tanya Rangga.
“Masih di dalam!” jawab Stephanie simple.
“Kok bisa?” Tanya Reza.
“Dia ga ngerjain tugas sikripsinya dan belom ngumpulin, masih pake boong segala lagi sama Pak Ibnu..”
“Eh.. tumben. Kok lo berdua mau ngobrol bareng sama gw? Gw kan terkenal sebagai cewe aneh di kampus ini?” ucap Stephanie.

“Sebenarnya tuh, kita berdua mau temenan sama lo. Tapi karna ada si Randy yang tukang ember dan pasti kasih tau ke anak kampus lainnya, kalo misalkan anggota GeNK SeminyaK dan gw anak pemilik kampus berteman dengan seorang mahasiswi kampus ini yang di cap ‘cewe aneh’!” kata Rangga panjang lebar.
“Oh.. gitu! Jadi maksud lo, gengsi gitu?” Tanya Stephanie.
“Gimana,ya? Tapi, sekarang lo mau kan berteman sama kita berdua?” Tanya Reza.
“Gw malah seneng banget, bisa punya temen di kampus ini. Apalagi temen gw kayak lo pada!” ucap Stephanie.
“Serius lo?” kata Reza.
“Yapp! Thanks ya.” Ucap Stephanie.
“Sama-sama!” jawab Rangga + Reza berbarengan.
“Rangga, Reza. Gw cabut dulu ya..” kata Stephanie.
“Mau kemana lo?” Tanya Reza.
“Gw mau pulang, soalnya gw masih banyak kerjaan yang lain. Yang mesti gw selesain.” Jawab Stephanie.
“Pulang bareng kita berdua aja!” ajak Rangga.
“Sorry, mungkin lain kali! Soalnya kalo hari ini gw bawa mobil sendiri!” kata Stephanie.
“Ok! Bye …. ^-^”

      Setelah Stephanie pergi dari hadapan Rangga dan Reza, beberapa menit kemudian akhirnya Randy keluar juga dari ruangan Pak Ibnu dengan memasang wajah yang lesu dan lemas. Kedua teman genknya pun merasa aneh atas siakp Randy.Ternyata Randy beneran dikeluarin dari kampus, karna sikapnya itu yang tidak bisa bertanggung jawab dan sikapnya yang masih kekanak-kanakan.

“Randy, lo kenapa?” Tanya Rangga.
“Gara-gara cewe aneh itu, gw beneran dikeluarin dari kampus ini!” jawab Randy.
“Lagian salah lo sendiri, kenapa bisa santai-santai aja sama Pak Ibnu. Itulah akibatnya!” ucap Reza.
“Pokoknya, gw harus kasih cewe itu pelajaran. Liat aja!” ucap Randy.
“Lo mau bales dendam, gitu?!” Tanya Reza.
“Yapp!! Dan lo berdua harus bantuin gw!” jawab Randy.
“OH.. TIDAK BISA!!” kata Reza.
“Sapa lo? Sapa gw?” ucap Rangga.
“Lagian, kita berdua juga bakalan menghalangi lo untuk ga bisa balas dendam ke Stephanie.” Kata Rangga.
“Maksud lo?” Tanya Randy.
“Pertama, lo udah gw keluarin dari Genk Seminyak!” ucap Rangga.
“Kedua, karna gw dan Rangga. Udah resmi temenan sama Stephanie.
“What?? Gw ga salah denger kan?” Tanya Randy.
“GA!!” jawab Rangga + Randy.
“Rangga, cabut yuk!” ajak Reza.
“Lo berdua mau kemana?” Tanya Randy.
“Itu bukan urusan lo lagi, karna lo sekarang bukan bagian dari genk ini. Ngerti lo?!” ucap Reza.

      Rangga dan Reza pun pergi meninggalkan Randy, yang udah tidak termasuk dalam bagian genk SeminyAK. Randy pun kembali ke kelasnya, untuk mengambil taasnya yang tertinggal dan langsung pulang ke rumahnya. Karna dia telah dikeluarkan sama pihak kampus.

      Berita tentang dikeluarkannya Randy dari kampus, dan Stephanie udah menjadi bagian dari best FRIEND dari Rangga + Reza. Sudah terdengar oleh seluruh anak kampus, termasuk Thata ceweknya Randy. Thata pun merasa sangat malu di depan anak kampus lainnya. Dan Thata berencana untuk menemui Randy dan minta putus dengannya. Thata sebenarnya adalah salah satu mahasiswi yang terkenal matre dan manja. Kenapa? Karna setiap dia berhubungan dengan seseorang cowok, pasti yang dia lihat adalah kaya atau tidak kayanya cowok tersebut. Semua permintaan yang Thata minta harus diturutin, kalo tidak dia akan mengancam dengan memutuskan hubungan dengan orang tersebut. Seperti yang sekarang, karna Randy udah ga termasuk dalam genknya Rangga dan dikeluarin sama kampus. Thata hanya ingin melihat kesengannya saja, sementara bila cowo yang sedang berhunungan dengannya sedang memiliki masalah. Dia tidak segan-segan untuk minta PUTUS sama cowo tersebut.

      Hari berganti hari, bulan berganti bulan, termasuk tahun berganti tahun. Udah 2tahun ini, akhirnya semua anak kampus udah mulai berteman dengan Stephanie. Mereka semua akhirnya juga mengaku, kenapa selama ini mereka mengecap Stephane sebagai ‘CEWE ANEH’. Karna sebenarnya mereka iri terhadap Stephanie. Dia selalu dilihat bagus oleh para dosen kampus karna dia memiliki sikap yang baik, mau membantu dosen, dan nilai-nilai kampus yang terus meningkat.

      Tahun ini adalah tahun terakhir Stephanie kuliah di Kampus UNIKOM Bandung. Karena sebentar lagi, dia bakalan lulus sarjana (S1). Semua anak kampus juga ga ada yang tahu, bagaimana kabarnya Randy sekarang?! Karna mereka semua sedang konsen-konsennya menyelesaikan sikripsi terakhir mereka. Hanya satu anak kampus yang tahu kabarnya Randy sekarang, setelah 2tahun lalu dia dikeluarkan dari kampus, yaitu Stephanie.

      Stephanie sebenarnya tahu, Randy sedang apa dan dimana? (kayak judul lagunya Sammy simorengkar, yang ‘SEDANG APA DAN DIMANA’ hehheeehhee..) Sekarang Randy, bekerja diperusahaan milik orang tuanya yang harus dia lanjutkan. Karna ayahnya telah meninggal dunia setahun yang lalu, sekarang Randy hanya tinggal berdua dengan ibunya di Jakarta. Setiap kampus ada libur, Stephanie menyempatkan waktu untuk pergi ke Jakarta dan menemui Randy.

      Suatu saat, seminggu sebelum acara wishuda. Lagi-lagi Stephanie menyempatkan diri pergi ke Jakarta, ternyata Rangga, Reza dan Thata mengikuti kemana perginya Stephanie akhir-akhir ini setiap liburan kampus tidak berada di rumahnya. Tanpa disangka-sangka oleh Rangga, Reza dan Thata sampai di tempat tujuan Stephanie kunjungi. Mereka melihat sendiri, kalo Stephanie sedang asyik ngobrol dengan Randy.

Di Jakarta

“Eh… bukannya orang yang lagi ngobrol sama Stephanie itu Randy ya?” Tanya Rangga.
“Iya,ya! Bener juga tuh!” jawab Thata.
“Gimana, kalo kita hampirin mereka berdua sekarang?” ajak Reza.
“Gw ga brani!” ucap Thata.
“Kalo misalkan lo ikut kita ke Jakarta, berarti sama aja lo berani juga untuk ketemu lagi sama mantan cowo lo itu!” kata Reza.
“Tapi, gw malu!” kata Thata.
“Udah, ayo!” kata Reza sambil menarik tangan Thata dan Rangga dari tempat persembunyian mereka bertiga.

      Melihat Rangga, Reza dan Thata, keluar dari tempat persembunyian mereka dan langsung berada tepat berada dihadapannya Stephanie dan Randy. Mereka berdua pun terkejut atas kedatangan 3 teman kampusnya.

Di Purple Coffee

“Rangga, Reza, Thata!” ucap Stephanie + Randy berbarengan.
“Ngapain lo bertiga, ada disini? Jangan bilang lo bertiga ngikutin gw dari Bandung ke Jakarta?” Tanya Stephanie.
“Ya, Step. Kita bertiga emang ngikutin lo dari Bandung sampe disini!” jawab Thata mengaku.
“Buat apa?” Tanya Stephanie.
“Soalnya, kami bertiga merasa ada perubahan yang ada dalam diri lo,Step.” Kata Rangga.
“Perubahan? Maksudnya?” ucap Stephanie.
“Setiap ada libur dari pihak kampus, gw sama Rangga mau main ke rumah. Rumah lo selalu kosong. Terus kemaren, pas gw sama Rangga mau main ke rumah lo lagi. Ternyata lo mau pergi, tapi kita ga tahu lo mau pergi kemana. Karna gw takut lo kenapa-kenapa, jadinya gw memutuskan untuk ngajak Rangga dan Thata ngikutin lo!” jawab Reza panjang lebar.

“Reza, jangan bilang lo suka sama Stephanie!?” tebak Randy.
“Mustahil Reza suka sama gw, Randy!!” ucap Stephanie.
“Yang dikatakan Randy itu emang bener,Step. Dari dulu Reza emang udah suka sama lo, tapi sampe sekarang dia ga pernah berani untuk menyatakan cintanya ke lo!” ucap Rangga.
“Reza, lo beneran suka sama gw?” Tanya Stephanie.
“Iya, Step. Lo mau ga jadi cewek gw?!” ucap Reza penuh harapan.
“Sebenarnya dari dulu gw juga suka sama lo, Za. Tapi, gw yakin gw ga bakalan bisa ngebahagiain lo..” kata Stephanie.
“Kenapa?” Tanya Reza.
“Karna, hidup gw udah ga lama lagi. Dokter memvonis, kalo gw menderita penyakit Leukemia dan udah stadium 4. Dan umur gw hanya bertahan kira-kira 2minggu lagi. Maafin gw, Za..” kata Stephanie.
“Gw akan maafin lo, kalo misalkan lo mau nerima gw. Dan gw akan membahagiakan hari-hari terakhir lo di dunia ini.” Ucap Reza.
“Stephanie, ini adalah kesempatan bagus. Supaya lo bisa hidup bersama orang yang bener-bener sayang dan mencintai lo apa adanya di dunia ini..” kata Thata mengyakinkan Stephanie.
“Ya, Reza!” jawab Stephanie.
“Lo nerima ge, Step?” Tanya Reza tak percaya.
Stepahanie pun hanya menggagukan kepalanya dan tersenyum kecil. Setelah itu Reza dan Stephanie langsung saling berpelukan satu dengan lain. Temen-temen yang lainnya pun ikut bahagia.
     
Di hari wisuda, Stephanie datang ke kampus berbarengan dengan Reza. Di situ juga ada kedatangan Randy, anak kampus yang dulu sempet dikeluarin dari kampus. Tapi sekarang dia udah jadi pengusaha sukses dan dia juga telah bertunangan dengan anak temen papanya dulu waktu kecil, yang ingin kedua anak mereka untuk dijodohkan.

      Setelah selesai acara wisuda, acara terakhir adalah perpisahan dengan para dosen dan foto bareng. Saat Stephanie, Reza, Rangga, dan Thata sedang ngumpul-ngumpul sambil nanya-nanya bagaimana selanjutnya yang akan ditempuh setelah wisuda? Thata dapat beasiswa untuk melanjutkan studynya di Swiss. Rangga mendapat kontrak dari produser keartisan. Reza belom tau, karna dia masih pingin bersama dengan Stephanie. Sedangkan Stephanie udah ada client yang memintanya untuk mendesain sebuah CD seorang penyanyi solo.
     
Saat mereka sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba Stephanie kehilangan penglihatannya dan dia melihatnya menjadi burem, lama-lama menjadi gelap, gelap, gelap. Dan brukkk… Stephanie jatuh dan pingsan, melihat hal itu temen-temen yang lainnya langsung membopong Stephanie masuk ke dalam mobil Rangga dan membawanya ke rumah sakit.

      Sesampai di rumah sakit, Stephanie langsung dimasukin di ruangan UGD dan diperiksa oleh dokter yang biasanya memeriksa Stephanie. Tapi sayang, udah terlambat. Nyawa Stephanie tidak dapat tertolong lagi, semua teman-teman dan Reza yang mendengar hal itu dari dokter awalnya tidak menyangka. Tapi, hal itu memang telah terjadi dan memang tidak ada yang tahu mati atau hidupnya seseorang, hanya Tuhan yang Maha Esalah yang mengetahuinya.

Di Rumah Sakit

“Maaf, Stephanie tidak dapat tertolong lagi. Dia telah dipanggil sama yang Maha Kuasa. Relakan lah, kepergiannya. Agar dia tenang di alam sana..” kata Dokter.
“Dokter… dokter bohong,kan?” Tanya Reza.
“Saya tidak bohong, kalo kalian mau melihat jenazahnya silakan masuk ke dalam..” kata Dokter.

      Saat Reza, Rangga dan Thata masuk ke kamar jenazah. Ternyata benar tubuh Stephanie telah ditutup oleh kain putih. Mereka bertiga pun langsung menangis sejadi-jadinya, termasuk Reza. Dia sangat terpukul atas meninggalnya Stephanie, Reza sangat menyanyangi dan juga mencintai Stephanie. Dan Reza pun juga belom memberikan sesuatu yang indah untuk Stephanie di hari terakhirnya.

      Keesokkan harinya, adalah hari pemakaman Stephanie. Semua anak kampus dan para dosen kampus datang ke pemakamannya, termasuk Reza, Rangga, Thata dan Randy. Rangga dan Thata telah berupaya untuk menyemangati Reza yang terus bersedih, tapi pada akhirnya Reza pun mulai bangkit dari kesedihannya. Karna dia ga mau kalo Stephanie bakalan sedih ngelihat dia di alam baka sana.

Rangga, Reza, Thata dan Randy pun memulai hidup yang baru. Mereka berempat tidak mau menyia-nyiakan kesempatan waktu untuk hidup yang Tuhan beri kepada mereka semua.

-The End-

1 komentar: